Kamis, 06 Januari 2011

JURNAL: Daya Tahan Garis Rekat LRF pada Kayu Lamina manii terhadap Serangan Rayap Kayu Kering

ABSTRAK: Lignin merupakan komponen utama penyusun kayu selain selulosa dan hemiselulosa. Ia terdiri dari molekul-molekul senyawa polifenol yang berfungsi sebagai pengikat sel-sel kayu satu sama lain, sehingga menjadi keras dan kaku, selain itu mengakibatkan kayu mampu meredam kekuatan mekanis yang dikenakan terhadapnya. Oleh karena itu memungkinkan untuk memanfaatkan lignin sebagai perekat dan bahan pengikat pada papan partikel, kayu lapis atau produk kayu lainnya.

Lignin yang berasal dari lindi hitam cair (yang dikenal sebagai lignin kraft) memiliki reaktivitas baik bila direaksikan dengan formaldehida sehingga terbentuk perekat lignin formaldehida dan untuk meningkatkan kualitas keteguhan rekatnya, maka lignin dikopolimerisasi dengan resorsinol sehingga terbentuk resin lignin resorsinol formaldehida (LRF). Resin ini dapat diaplikasikan untuk membuat berbagai produk perekatan seperti papan sambung atau papan lamina (glulam).

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan komposisi nisbah mol yang optimum dari perekat LRF dan waktu kempa yang sesuai dalam pembuatan kayu lamina untuk kualitas konstruksi dengan ketahanan yang tinggi terhadap serangan rayap kayu kering. Perekat dibuat dengan cara mencampurkan lignin isolat, resorsinol dan formaldehida pada berbagai nisbah mol L : R : F (1 : 0.5 : 2; 1 : 0,7 : 2; 1 : 0,9 : 2 dan kontrol) dan waktu kempa yang dikenakan adalah 3, 6 12 dan 24 jam pada suhu kamar.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi resorsinol yang terkandung dalam komposisi perekat LRF dan semakin lama waktu kempanya, mortalitas tersebut makin tinggi pula, sementara % kehilangan berat dari produk yang direkatnya makin rendah. Mortalitas tertinggi (91,67 %) dicapai oleh komposisi perekat yang mengandung 0,9 mol resorsinol dengan kehilangan berat (2,17 %).

Kata kunci: resorcinol, waktu kempa, kayu lamina, mortalitas
TEKS LENGKAP..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar