ABSTRAK: Selulosa adalah karbohidrat paling melimpah di alam, namun pemanfaatannya belum optimum. Selulosa terdiri atas monomer glukosa yang dihubungkan dengan ikatan B-1,4-glikosida. Dengan menghidrolisis ikatan glikosida, dapat diperoleh glukosa, yang kemudian dapat digunakan untuk berbagai tujuan, seperti produksi bioetanol. Salah satu masalah pada hidrolisis selulosa adalah keberadaan lignin dan hemiselulosa yang menjadi penghambat bagi hidrolisis selulosa.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan efisiensi degradasi enzimatik selulosa dari batang pohon pisang oleh kapang Trichoderma viride. Optimasi hidrolisis selulosa dilakukan dengan memvariasikan pH awal, suhu, ukuran partikel, konsentrasi substrat, dan waktu inkubasi. Kami juga menentukan pengaruh preparasi substrat menggunakan natrium hidroksida dan delignifikasi dengan menggunakan jamur white rot, Phanerocheate chrysosporium, terhadap hidrolisis selulosa. Preparasi dengan menggunakan natrium hidroksida dilakukan dengan menggunakan autoclave selama satu jam, sedangkan preparasi dengan jamur white rot dilakukan dengan menginkubasi substrat selama dua hari dengan jamur tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pH awal, suhu, ukuran partikel, konsentrasi substrat, dan waktu inkubasi optimum masing-masing adalah 5,0, 50oC, 100 mesh, 6% (w/v) dan 8 hari. Di antara preparasi substrat yang dilakukan, preparasi dengan menggunakan natrium hidroksida adalah preparasi terbaik yang menghasilkan konsentrasi glukosa tertinggi.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan efisiensi degradasi enzimatik selulosa dari batang pohon pisang oleh kapang Trichoderma viride. Optimasi hidrolisis selulosa dilakukan dengan memvariasikan pH awal, suhu, ukuran partikel, konsentrasi substrat, dan waktu inkubasi. Kami juga menentukan pengaruh preparasi substrat menggunakan natrium hidroksida dan delignifikasi dengan menggunakan jamur white rot, Phanerocheate chrysosporium, terhadap hidrolisis selulosa. Preparasi dengan menggunakan natrium hidroksida dilakukan dengan menggunakan autoclave selama satu jam, sedangkan preparasi dengan jamur white rot dilakukan dengan menginkubasi substrat selama dua hari dengan jamur tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pH awal, suhu, ukuran partikel, konsentrasi substrat, dan waktu inkubasi optimum masing-masing adalah 5,0, 50oC, 100 mesh, 6% (w/v) dan 8 hari. Di antara preparasi substrat yang dilakukan, preparasi dengan menggunakan natrium hidroksida adalah preparasi terbaik yang menghasilkan konsentrasi glukosa tertinggi.
Kata kunci: Selulosa, selulase, glukosa, Trichoderma viride
TEKS LENGKAP..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar