Fasilitas, Peralatan dan Teknologi Produksi Agroindustri Kacang Mete - Dalam tulisan ini akan dibahas mengenai fasilitas, peralatan, bahan baku, tenaga kerja serta teknologi produksi yang digunakan dalam usaha agroindustri pengolahan kacang mete di Kabupaten Wonogiri, yaitu sebagai berikut:
Fasilitas Produksi:
- Bangunan untuk proses produksi
- Bangunan digunakan untuk aktivitas produksi yang ukurannya disesuaikan dengan kapasitas/skala usaha. Kegiatan produksi meliputi pemecahan mete gelondongan, sortasi dan grading biji, pengeringan/penjemuran biji mete (lantai penjemuran), penyimpanan biji mete, pengeringan kacang mete, pengupasan kulit ari kacang mete, dan pengemasan.
- Lahan penjemuran
- Luas lahan penjemuran disesuaikan dengan skala usaha, di mana lahan ini disiapkan sedemikian rupa dengan kondisi yang bersih agar pada saat penjemuran mete dilakukan maka higienitas mete tetap terjamin.
Peralatan :
Umumnya alat-alat yang digunakan dalam proses produksi kacang mete pada skala kecil masih menggunakan alat-alat yang sederhana. Adapun alatalat yang digunakan untuk pengolahan kacang mete adalah:
- kacip belah
- tampah/nyiru
- oven
- plastik
- tali, dan
- gas
Bahan Baku:
Bahan baku untuk pengolahan kacang mete adalah biji mete. Pengusaha pengolah jambu mete yang ada di Kabupaten Wonogiri sebagian besar mendapatkan bahan baku dari pengumpul mete gelondongan yang terdapat di Surabaya dan Sulawesi Selatan. Hanya sebagian kecil dari pengusaha yang mendapatkan bahan baku dari petani setempat. Kacang mete yang berkualitas baik dihasilkan dari bahan baku yang baik yang ditentukan dari syarat panen yang sesuai dengan umur jambu mete.
Tenaga Kerja:
Tenaga kerja yang bekerja untuk usaha pengolahan kacang mete umumnya adalah anggota keluarga dan masyarakat di sekitar lokasi usaha, di mana tenaga kerja tersebut digolongkan menjadi tenaga kerja tetap dan tidak tetap. Jumlah tenaga kerja berkisar antara 15-60 orang yang sebagian besar adalah tenaga kerja tidak tetap. Di Kabupaten Wonogiri, tenaga kerja tetap mendapat upah sebesar Rp10.000/hari sedangkan tenaga tidak tetap mendapat upah sebesar Rp8.000/hari.
Teknologi:
Teknologi pengolahan kacang mete dapat dibagi 2, yaitu:
- Teknologi tradisional
- Pada tingkatan teknologi ini, peralatan yang digunakan umumnya relatif sederhana dan mudah diperoleh di mana sebagian besar proses produksi masih mengandalkan tenaga manusia.
- Penggunaan peralatan sederhana ini sangat mempengaruhi jumlah produksi yang dihasilkan dan mutu. Kapasitas produksi dengan alat sederhana ini sangat kecil dengan mutu kadang kala yang kurang baik. Oleh sebab itu, biasanya pengusaha yang menggunakan teknologi sederhana akan menjual produknya pada pengusaha yang lebih besar. Dengan teknologi sederhana ini rata-rata setiap tenaga kerja bisa menghasilkan 4 kg kacang mete per hari.
- Teknologi modern
- Proses pengolahan mete dengan teknologi modern telah menggunakan alat-alat modern.
- Penggunaan alat-alat modern ini akan berdampak pada hasil produksi yang lebih maksimal. Selain itu, teknologi ini juga dapat menekan biaya operasional.